Sukhoi Superjet 100
Superjet 100 | |
---|---|
|
|
Tipe | Pesawat penumpang regional |
Produsen | Komsomolsk-on-Amur Aircraft Production Association |
Perancang | Sukhoi Civil Aircraft (UAC) |
Terbang perdana | 19 Mei 2008[1] |
Diperkenalkan | 21 April 2011 dengan Armavia |
Pengguna | Aeroflot[2] |
Tahun produksi | 2007–sekarang |
Jumlah produksi | 6 prototipe + 6 serial (Des 2011) |
Biaya program | US$1.4 miliar |
Harga satuan | $23-25 juta[3] |
Varian | . |

Mesin SaM146, dikembangkan oleh Powerjet, sebuah joint venture antara NPO Saturn Rusia dan Snecma Perancis.
Kecelakaan
Pada Rabu, 9 Mei 2012, sebuah pesawat Sukhoi Superjet 100 dengan nomor penerbangan RA36801, melakukan demonstrasi penerbangan atau joyflight yang diseleggarakan oleh PT Trimarga Rekatama. Pesawat Sukhoi Superjet 100 ini berangkat dari Bandar Udara Halim Perdana kusuma, Jakarta pada pukul 14.12 WIB dengan mengangkut 45 orang [9]. Delapan orang di antaranya merupakan awak pesawat warga Rusia, Satu orang warga negara Amerika dan satu orang warga negara Australia. Penumpang lainnya dari media massa dan utusan perusahaan di bidang penerbangan di Indonesia.Tak lama kemudian, pesawat ini menghilang dari layar radar di ketinggian 1.900 meter (6.200 kaki) pada koordinat 06° 43' 08" Lintang Selatan dan 106° 43' 15" Bujur Timur. Koordinat ini diperkirakan di sekitar Cidahu Gunung Salak, Jawa Barat[10] [11]Tanggal 10 Mei 2012, serpihan Sukhoi Superjet 100, terlihat di tebing di Gunung Salak. Pesawat Sukhoi Superjet 100 ini menabrak tebing batu di Gunung Salak. Jumlah penumpang yang meninggal dalam Sukhoi Superjet 100 itu pertama kali di duga adalah 50 penumpang namun kemudian di ralat menjadi 45 penumpang karena 5 orang batal ikut terbang .
0 komentar:
Posting Komentar